ISO80369-20 Penyambung Diameter Kecil untuk Cecair dan Gas dalam Aplikasi Penjagaan Kesihatan ; Ujian Standard EN 200 untuk Pili Tunggal dan Gabungan untuk Lekapan Sanitari, Sistem Bekalan Air Jenis 1 dan Jenis 2 EN ISO 9220 Salutan Logam - Ujian untuk Pengukuran Ketebalan Salutan; Tekstil ISO 105-F10 - Ujian untuk Sifat untuk Fabrik FungsiMikrometer Sekrup - Pengertian Alat Ukur Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10-5 m). Untuk lebih jelas mengetahui mikrometer sekrup disini akan dijabarkan pengertian, sejarah, bagian - bagian mikrometer Hasilpengukuran yang ditunjukkan alat ukur adalah 62,5 mm atau 6,25 cm. Pada contoh di atas, angka terakhir merupakan angka taksir an. Oleh karena itu, tidak masuk a kal jika di belakang angka makintepat hasil pengukuran yang dilakukan". Pengukuran tegangan V = (10,50 ± 0,05) mV adalah pengukuran yang mempunyai ketepatan lebih tinggi daripada V = (10,5 ± 0,5) mV. Sering juga dalam sebuah pengukuran bahwa untuk melaporkan hasil akan lebih informatif jika kita menyatakan ketidakpastian dalam bentuk prosentase. . Kelas 10 SMAPengukuranPenggunaan Alat UkurAsrul mengukur diameter uang logam pecahan Rp500,00 dengan menggunakan jangka sorong yang hasilnya ditunjukkan oleh gambar berikut. 2 3 0 5 10 Dari gambar tersebut, hasil pengukuran menggunakan jangka sorong tersebut me- nunjukkan angka .... Penggunaan Alat UkurPengukuranPengukuranFisikaRekomendasi video solusi lainnya0133Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer te...0202Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter d...0327Suatu termometer X dipakai untuk mengukur suhu air mendid...Teks videohalo friend soal ini meminta kita untuk Menyajikan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong seperti yang kita tahu hasil pengukuran kita tulis sebagai HP dapat disajikan dengan HP = X hasil pengamatan saat mengukur plus minus Delta X ketidakpastian pengukuran jadi langkah pertama kita mencari nilai x terlebih dahulu hingga x sama dengan skala utama ditambah skala nonius kita tulis sebagai ASN dikali nilai skala terkecil atau kita tulis NST kita lihat pada gambar skala utamanya pada jangka sorong ini menunjukkan angka 2,3 Plus minusnya terhimpit pada angka 3 dikali nilai skala terkecil pada jangka sorong kita gunakan 0,01 dalam satuan cm maka diperoleh X = 2,3 + 03 hasilnya adalah 2,303 dalam satuan cm kemudian ketidakpastian pengukuran atau Delta X yakni setengah dikali nilai skala terkecil jadi Delta X = setengah dikali 0,01 hasilnya adalah 0,005 dalam satuan cm dari soal ini hasil pengukurannya yakni 2,33 plus minus 0,05 dalam satuan cm karena jawaban ini tidak ada di opsi maka kita tambahkan dengan opsi f. Oke sekian dari saya sampai jumpa di soal nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul Ketidakpastian Pengukuran dalam Fisika terkait dengan hasil pengukuran, yang mencirikan dispersi dari nilai-nilai yang cukup dapat dikaitkan dengan ukur. ketidakpastian umumnya mencakup banyak komponen yang dapat dievaluasi dari standar deviasi eksperimen berdasarkan pengamatan berulang. Di bawah ini merupakan ulasan tentang ketidakpastian pengukuran dalam fisika semoga bermanfaat! Ketidakpastian Pengukuran dalam Fisika Setiap pengukuran tidak pernah tetap dan mempunyai taksiran nilai. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang dimiliki suatu alat yang besarannya sejenis dengan cara membaca skala. Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur. Hasil pengukuran merupakan nilai taksiran besaran ukur. Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran mempunyai kesalahan. Konsep ketidakpastian uncertainty merupakan bagian penting dari hasil suatu analisis kuantitatif. Tanpa pengetahuan tentang ketidakpastian pengukuran, maka pernyataan suatu hasil pengujian belum dapat dikatakan lengkap. Walaupun konsep ketidakpastian pengukuran telah lama dikenal oleh para ilmuwan, namun petunjuk formal untuk evaluasi ketidakpastian baru diterbitkan pada tahun 1993. Petunjuk tersebut adalah “Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement” yang diterbitkan oleh ISO melalui kolaborasi dengan BIPM Bureau International des Poids et Measures ; International Bureau of Weights and Measures, IUPAC International Union of Pure and Applied Chemistry, IUPAP International Union of Pure and Applied Physics, dan OIML Organisation Internationale de Metrologie Legale, International Organization of Legal Metrology. Dokumen ini dikenal dengan ISO-GUM dan berlaku untuk semua area pengujian secara luas. Ketidakpastian memiliki beberapa arti yaitu “ragu-ragu”, “kekurangpercayaan” dan “derajat ketidakyakinan”. Namun, ketidakpastian secara metrologis telah didefinisikan oleh ISO atau VIM, Vocabulaire International de Metrologie sebagai berikut “non-negative parameter characterizing the dispersion of quantity values being attributed to a measurand, based on the information used”. Jadi ketidakpastian merupakan suatu parameter non-negative yang menggambarkan sebaran nilai kuantitatif suatu hasil pengukuran measurand, berdasarkan informasi yang digunakan. Namun bahasan tentang konsep ketidakpastian tidaklah utuh tanpa membahas juga tentang konsep traceability ketertelusuran. Menurut ISO istilah traceability secara metrologis didefinisikan sebagai berikut “property of a measurement results whereby the result can be related to a reference through a documented unbroken chain of calibrations each contributing to the measurement uncertainty” Jadi ketertelusuran merupakan sifat dari pengukuran/pengujian, dimana hasil tersebut dapat dihubungkan ke suatu nilai acuan melalui mata rantai kalibrasi yang tidak terputus yang terdokumentasi, dimana masing-masing mata rantai berkontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran/pengujian. Dapat dicermati bahwa definisi ini secara tegas menggambarkan keterkaitan antara ketidakpastian dengan ketertelusuran. Jika ketertelusuran menyatakan keterkaitan hasil terhadap nilai benar berdasarkan suatu acuan, sementara ketidakpastian menggambarkan sebaran nilai kuantitatif dari hasil uji, maka tidaklahkeliru pandangan yang menyatakan bahwa ketidakpastian merupakan suatu rentang dimana nilai benar itu berada, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Gambar 1. Ilustrasi konsep ketidakpastian yang digambarkan merupakan suatu rentang ± U, dan mencakup nilai benar X Jadi kita tidak dapat mengevaluasi nilai ketidakpastian suatu hasil pengukuran/pengujian sebelum aspek ketertelusuran dari pengukuran/pengujian tersebut secara jelas dinyatakan. dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai benar x0 dan Δx adalah ketidakpastiannya. Jenis Ketidakpastian Ada dua jenis ketidakpastian pengukuran, yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. 1. Ketidakpastian pengukuran tungal Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan satu kali. Pada pengukuran tunggal, nilai yang dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran itu sendiri dan ketidakpastiannya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil nst instrumen yang digunakan. Misalkan seorang pengamat mengukur panjang pensil menggunakan mistar diperoleh nilai benar sebesar 12 cm. Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm maka Δx=12×nst=12×0,1 . Hasil pengukuran tunggal ini dituliskan sebagai L=12±0,05 cm. 2. Ketidakpastain pengukuran berulang Agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, harus dilakukan pengukuran secara berulang. Pada pengukuran berulang nilai terbaik untuk menggantikan nilai benar x0 adalah nilai rata – rata dari data yang diperoleh x¯. Sedangkan untuk nilai ketidakpastiannya Δx dapat digantikan oleh nilai simpangan baku nilai rata-rata sampel. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. x¯=x1+x2+x3+…..+xnN=∑xiN Δx=1NN∑x2i−∑xi2N−1−−−−−−−−−−−√ Keterangan x¯ hasil pengukuran yang mendekati nilai benar Δx ketidakpastian pengukuran N banyaknya pengukuran yang dilakukan. Ketidakpastian menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran mendekati nilai sebenarnya. Semakin kecil nilainya maka semakin dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Pada pengukuran tunggal ketidak pastian Δx disebut ketidakpastian mutlak. Pada pengukuran berulang dikenal istilah ketidak pastian relatif, yaitu perbandingan ketidakpastian pengukuran berulang dengan nilai rata-rata pengukuran. ketidakpastian relatif =Δxx¯×100 Nilai ketidakpastian relatif menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada laporan hasil pengukuran. Aturan banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam pengukuran berulang adalah sebagai berikut. relatif 10 % berhak atas dua angka relatif 1%berhak atas tiga angka relatif 0,1% berhak atas empat angka Contoh Soal & Pembahasan Ketidakpastian Pak Arifin mengukur ketebalan uang logam menggunakan mikrometer sekrup dan diperoleh hasil bahwa ketebalan uang logam adalah 1,80 mm. Penulisan hasil pengukuran yang tepat adalah… .Penyelesaian x0=1,80 mm dan nilai skala terkecil = 0,01 mm, maka penulisan yang tepat adalah x=x0±12 nst=1,80±0,005 mm Suatu pengukuran berulang terhadap panjang pensil diperoleh hasil seperti berikut. Laporkan hasil pengukuran berulang tersebut lengkap dengan ketidakpastiannya! Penyelesaian Untuk mempermudah perhitung dapat digunakan tabel seperti berikut. x¯=x1+x2+x3+…..+xnN=∑xiN= cm Δx=1NN∑x2i−∑xi2N−1−−−−−−−−−−−√=165243,16−5241,765−−−−−−−−−−√=0,08 cm ketidakpastian relatif=0,0812,1×100%=0,7%. Karena ketidak pastian relatif dekat dengan 1% maka pelaporan hasil pengukuran hanya berhak dengan 3 angka. Jadi penulisan hasil pengukurrannya adalah x=12,1±0,08 cm. Pengukuran diameter dan tinggi sebuah silinder adalah 80,0±0,05 cm dan 25,0±0,05cm. Nilai prosentase ketidak pastian volume silinder tersebut adalah…. Penyelesaian Volume silinder adalah V=14πd2t, sehingga prosentase ketidakpastiannya adalah %ΔV %ΔV=2%Δd+%Δt=2×0,0580,0×100%+0,0525,0×100%=0,125%+0,2%=0,325%. Penelusuran yang terkait dengan Menghitung Ketidakpastian Pengukuran bagaimana menentukan ketidakpastian ralat pengukuran pengertian pengukuran dan ketidakpastian dalam pengukuran ketidakpastian pengukuran pdf soal dan jawaban pengukuran berulang berikan contoh soal pengukuran berulang dasar pengukuran dan ketidakpastian ebook laporan pengukuran berulang pengertian teori ketidakpastian fisika dasar ArticlePDF AvailableAbstractUang sebagaimana diketahui sebagai alat pembayaran baik barang maupun jasa, memiliki bentuk fisik dalam bentuk kertas dan logam. Uang logam Rupiah biasanya terbuat dari bahan alumunium atau nikel. Setiap kepingnya memiliki tekstur tertentu pada sisi uang untuk membedakan tiap pecahan. Di Indonesia terdapat 4 jenis uang logam yang beredar saati ini, yaitu pecahan Rp. 100, 200, 500 dan 1000 rupiah. Uang logam jika dalam jumlah banyak dan bercampur akan merepotkan jika harus dipisahkan dan dihitung satu demi satu. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat berfungsi untuk memilah dan sekaligus menghitung jumlah uang logam. Pada jurnal ini telah dirancang dan dibuat suatu alat pemilah dan penghitung uang logam menggunakan sensor TCRT5000. Pemilahan uang logam yang ada berdasarkan diameter dari masing-masing uang logam, dan sensor digunakan untuk menghitung berapa nominal yang sudah tertampung dalam wadah yang disediakan. Hasil pengujian didapatkan dari 100 kali percobaan uang logam rupiah terdapat 2 percobaan tidak terdeteksi oleh sensor. Pengujian uang logam Rp200 rupiah terdapat juga 2 kali percobaan tidak tereteksi oleh sensor. Pengujian uang logam rupiah dan rupiah tidak ada kegagalan pendeteksian ataupun penyortiran. Jadi, dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi pendeteksian uang logam dan rupiah sebesar 98%, dan pendeteksian uang logam dan rupiah memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Dari sisi penyortiran, semua koin yang diuji bisa masuk ke dalam wadah sesuai dengan diameter dan nominal, sehingga tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi 100%. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Slamet Indriyanto on Jul 16, 2020 Content may be subject to copyright. OPEN ACCESS JOURNAL OF TELECOMMUNICATION, ELECTRONICS, AND CONTROL ENGINEERING JTECE ISSN 2654-8275 ONLINE JTECE. VOL. 02, NO. 01, JAN 2020 Pemilah dan Penghitung Uang Logam Berdasarkan Diameter Menggunakan Sensor TCRT5000 Slamet Indriyanto1, Rahmat Widadi2, Luhur Pamukti3 1,2,3Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro, Institut Teknologi Telkom Purwokerto Jl. Panjaitan Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia 1slamet 2rahmat 316201086 Received on 17-11-19, accepted on 29-05-20, published on 29-05-20 Abstrak Uang sebagaimana diketahui sebagai alat pembayaran baik barang maupun jasa, memiliki bentuk fisik dalam bentuk kertas dan logam. Uang logam Rupiah biasanya terbuat dari bahan alumunium atau nikel. Setiap kepingnya memiliki tekstur tertentu pada sisi uang untuk membedakan tiap pecahan. Di Indonesia terdapat 4 jenis uang logam yang beredar saati ini, yaitu pecahan Rp. 100, 200, 500 dan 1000 rupiah. Uang logam jika dalam jumlah banyak dan bercampur akan merepotkan jika harus dipisahkan dan dihitung satu demi satu. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat berfungsi untuk memilah dan sekaligus menghitung jumlah uang logam. Pada jurnal ini telah dirancang dan dibuat suatu alat pemilah dan penghitung uang logam menggunakan sensor TCRT5000. Pemilahan uang logam yang ada berdasarkan diameter dari masing-masing uang logam, dan sensor digunakan untuk menghitung berapa nominal yang sudah tertampung dalam wadah yang disediakan. Hasil pengujian didapatkan dari 100 kali percobaan uang logam rupiah terdapat 2 percobaan tidak terdeteksi oleh sensor. Pengujian uang logam Rp200 rupiah terdapat juga 2 kali percobaan tidak tereteksi oleh sensor. Pengujian uang logam rupiah dan rupiah tidak ada kegagalan pendeteksian ataupun penyortiran. Jadi, dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi pendeteksian uang logam dan rupiah sebesar 98%, dan pendeteksian uang logam dan rupiah memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Dari sisi penyortiran, semua koin yang diuji bisa masuk ke dalam wadah sesuai dengan diameter dan nominal, sehingga tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi 100%. Keywords Sortir, Uang Logam, Sensor TCRT5000, Arduino UNOI. PENDAHULUAN Uang merupakan alat tukar yang dapat digunakan dan diterima oleh masyarakat luas sebagai alat pembayaran jual beli barang maupun jasa. Adanya uang memberikan alternatif untuk masyarakat dalam melakukan suatu transaksi jual beli sehingga lebih memudahkan dan efisien. Secara umum bentuk fisik uang terdiri dari dua jenis yaitu uang kertas dan uang logam. Di Indonesia, pecahan uang logam yang beredar saat ini ada 4 yaitu pecahan 100, 200, 500 dan 1000 rupiah. Untuk menghitung uang logam tinggal menghitung seperti biasa dengan memilah dan menghitung berdasarkan pecahan uang logam tersebut. Jika uang logam yang dihitung dalam jumlah sedikit, masih memungkinan untuk melakukannya secara manual. Namum, ini akan menjadi masalah jika uang yang perlu dihitung dan dipilah dalam jumlah banyak. Untuk itu diperlukan suatu alat pemilah dan penghitung untuk mempermudah proses tersebut. SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 9 Alat penghitung uang logam yang ada dipasaran memiliki harga yang tidak murah, untuk itu pada penelitian ini akan dibahas alat pemilah dan penghitung uang logam berbiaya murah. Pada penelitian ini menggunakan sensor TCRT5000 untuk mendeteksi uang logam. proses pemilahan dan penghitungan dilakukan berdasarkan diameter dari uang logam yang masuk melewati lubang sesuai dengan ukurannya. Sebagai platform hardware mikrokontroler digunakan Arduino uno R3, LCD 16x2 digunakan untuk menampilkan nominal uang logam yang terdeteksi dan menghitung total uang yang terkumpul. Sistem ini diharapkan mampu membantu untuk menghitung dan memilah uang logam atau uang koin secara otomatis. II. KAJIAN PUSTAKA Darmawan Prastya pada penelitiannya yang berjudul “Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data Basenya” Dengan Tabungan Berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535, alat ini mempermudah dalam menabung uang dan bisa dipantau berapa uang yang telah ditabung. Sensor yang digunakan yaitu photodioda yang disusun sesuai diameter uang logam. Apabila uang logam dimasukan, maka sensor photodioda akan mengirimkan data ke IC Mikrokontroler. Setelah data hasil pengukuran uang logam didapatkan, maka data tersebut akan diproses oleh IC Mikrokontroler kemudian dijumlahkan hasilnya dan ditampilkan melalui program Visual Basic. [1] Penelititan Sari Karyanto yang berjudul “Prototipe Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515”. Penelitian ini bertujuan mengembangkan konsep mekatronika penghitung uang kertas untuk diterapkan pada uang logam. Penerapannya berupa hasil tampilan dalam jumlah satuan rupiah pada LCD dan bukan angka jumlah satuan oleh seven segment. Pembuatan perangkat keras dan lunak dari prototipe mesin penyeleksi dan penghitung uang logam ini berbasis mikrokontroler AVR AT9058515. Metode yang digunakan untuk penyeleksian dan penghitungan pada penelitian ini yaitu tiap-tiap jenis pecahan nominal dari uang logam tersebut dibuat dengan dimensi yang berbeda-beda pula sesuai nilai nominalnya, perbedaannya adalah ketebalan dan diameter dari masing-masing pecahan untuk jenis bahan yang sama. Untuk pecahan nominal 50-an memiliki dimensi yang terkecil, berturut-turut sampai yang berdimensi terbesar, yaitu pecahan nominal 1000-an. Perbedaan dimensi dari tiap-tiap jenis pecahan nilai nominal ini bisa diidentifikasi secara elektronik, terutama diameternya. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah prototipe yang mampu membedakan dan menghitung empat jenis uang logam tertentu dalam satuan rupiah, namun masih memiliki keterbatasan seperti kecepatan perhitungan dan 4 jenis uang yang dapat dihitung. [2] Penelitian berikutnya oleh Ray Anthony C. Reyes dkk, yang berjudul “Coin Sorting and Counting Machine”. Metode penyortiran dan perhitungan pada penelitian ini adalah dengan sebuah piringan yang berputar dimana terdapat lubang sesuai dengan diameter koin. Piringan ini diputar oleh motor AC, bagian ini juga merupakan jalan masing-masing koin ke wadah. Sensor phototransistor yang terletak disetiap jalur koin berfungsi untuk menghitung koin tersebut, PIC 16f877 digunakan sebagai mikrokontroler [3]. A. Arduino UNO Arduino adalah suatu development board mikrokontroler, yang dirancang untuk memudahkan dalam membuat prototipe atau bahkan hingga produk jadi. Modul elektronik lain juga dapat digabungkan dengan Arduino sehingga menjadi lebih effisien. [4] Arduino Uno adalah salah satu jenis Arduino yang paling banyak digunakan oleh para hobi elektronika, dengan menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino uno memiliki 14 digital General purpose input output GPIO dengan 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM, terdapat 6 pin analog input, pin ICSP yang berfungsi untuk memprogram Arduino dengan software lain, dan juga memiliki port USB tipe B. [5] Tabel I. Spesifikasi Arduino Tegangan Input rekomendasi 14 pin 6 pin Output PWM SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 10 32 KB Atmega 328 KB digunakan untuk bootloader B. Sensor TCRT5000 Sensor TCRT500 adalah sensor yang terdiri dari inframerah transmitter dan fototransistor receiver terpadu dalam satu modul. Phototransistor adalah salah satu jenis transistor dengan kaki basisnya berupa komponen fotokonduktif, ini membuat fungsi dari kaki basis dapat diatur sesuai dengan besarnya intensitas cahaya yang diterima oleh fotokonduktif. Cara kerjanya yaitu ketika phototransistor tidak menerima cahaya maka phototransistor tidak aktif, sehingga aliran arus I tidak mengalir dari kolektor C menuju emiter E sehingga Vout tinggi. Ketika menerima cahaya maka phototransistor aktif, sehingga Vout rendah. [6] Gambar 1. Cara kerja Phototransistor Tabel II. Spesifikasi TCRT5000 Voltage - Collector Emitter Breakdown Max Current - Collector Ic Max Current - DC Forward If SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 11 C. Uang Logam Uang logam Rupiah biasanya terbuat dari bahan alumunium atau nikel. Setiap kepingnya memiliki tekstur tertentu pada sisi uang untuk membedakan tiap pecahan. Setiap kepingnya memiliki gambar timbul dibagian depan dan belakang yang mewakili ciri khas kebudayaan dan kekayaan Indonesia [7]. Gambar 3. Uang Logam Rp100 Pada gamabar 3 merupakan gambar bentuk uang logam 200, 500 dan 1000 rupiah. Tabel III. Spesifikasi Uang Logam III. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada jurnal ini disusun berdasarkan flowchart berikut ini Pengujian AlatAda Kesala han ?SelesaiPerbaikiYATIDAKPengumpulan DataAStudi LiteraturMulaiAnalisi KebutuhanPerancangan Perangkat KerasPerancangan Perangkat Lunak Dan Instalasi ProgramAGambar 4. Flowchart alur penelitian Alur penelitian ini diawali dengan studi literatur, dimana pada tahap ini dilakukan pengumpulan data referensi baik dari buku maupun jurnal terkait dengan topik. Kemudian dilanjutkan dengan analisis kebutuhan baik itu kebutuhan fungsional maupun non fungsional. Perancangan perangkat keras ini dilakukan untuk mempermudah proses yang dilakukan secara bertahap. Perancangan perangkat lunak dan instalasi program, dimana pada tahap ini dibuat flowchart perancangan perangkat lunak. Selanjutnya pengujian alat dimana tujuannya untuk menguji alat yang telah dibuat apakah sesuai dengan yang diharapkan dan dapat berfungsi dengan baik. Tahap selanjutnya dilakukan dengan menguji setiap bagian blok sistem, apabila terjadi kesalahan maka akan lakukan perbaikan dan dilakukan pengujian ulang sampai tidak terjadi kesalahan lagi. Tahap terakhir adalah pegumpulan data yang diperoleh dari pengujian sistem. SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 12 A. Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem yang dibuat ditunjukkan pada gambar berikut Gambar 5. Blok Diagram Sistem Gambar 5 menunjukkan blok diagram sistem penghitung dan penyortir uang logam berbasis arduino Uno. Tegangan suplay sistem didapat dari blok power suply. Terdapat 4 buah sensor TCRT5000 yang masing-masing sensor di set untuk mendeteksi uang logam yang masuk sesuai dengan diameter uang logam. Hasil deteksi tersebut dibaca mikrokontroler kemudian akan dihitung jumlah uang logam yang terdeteksi dan ditampilkan ke LCD display. Sensor mendeteksi uang logam mendeteksi uang logam mendeteksi uang logam mendeteksi uang logam pada lcdSelesaiABBCCCCGambar 6. Flowchart Alur Perangkat lunak mikrokontroler Pada gambar 6 menunjukan alur kerja dari mikrokontroler sesuai dengan aplikasi yang dirancang. Mikrokontroler akan berjalan dan melakukan tindakan sesuai dengan program yang diberikan. Pada proses pertama mikrokontroler sensor TCRT5000 mendeteksi uang logam kemudian nominal uang ditampilkan pada LCD. IV. HASIL DAN DISKUSI Bagian ini akan menjelaskan mengenai hasil yang didapat dari sistem yang telah dirancang. Gambar 7 ditunjukkan desain dari alat secara keseluruhan, box yang digunakan terbuat dari bahan triplek. Pada sisi depan terdapat LCD 16x2 untuk menampilkan informasi jumlah uang logam yang terdeteksi. SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 13 Gambar 7. Desain Alat Gambar 8. Desain lubang untuk sortir uang logam Gambar 8 merupakan papan sortir yang dirancang dari bahan akrilik untuk menyortir uang logam. Setiap lubang memiliki diameter yang berbeda – beda dan disesuaikan dengan ukuran uang logam dimulai dari diameter paling kecil sebelah kiri hingga diameter paling besar sebelah kanan. Berdasarkan urutan uangnya yaitu dari Papan tersebut di set dengan kemiringan 20o agar uang logam dapat meluncur dengan lancar. Setiap lubang juga memiliki pembatas agar uang logam jatuh ke tempat penampungannya masing – masing. . Gambar 9. Penempatan sensor TCRT5000 SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 14 Posisi penempatan sensorTCRT5000 ditunjukkan pada gambar 9, setiap lubang memiliki sensor TCRT5000 yang digunakan untuk mendeteksi setiap uang logam yang jatuh, A. Pengujian Akurasi Sistem Pengujian akurasi pembacaan sensor dari sistem dengan cara melakukan percobaan sebanyak seratus kali pada masing – masing nominal koin dari nominal 100 hingga 1000 rupiah. Gambar 10. Grafik Pengujian Akurasi pendeteksian dan Penyortiran Uang Logam Grafik pengujian akurasi pendeteksian dan penyortiran uang logam ditunjukkan pada gambar 10. Dari grafik tersebut didapatkan bahwa pada pengujian uang logam rupiah terdapat 2 percobaan tidak terdeteksi oleh sensor dari 100 kali percobaan. Kemudian pada pengujian uang logam Rp200 rupiah terdapat juga 2 kali percobaan tidak tereteksi oleh sensor dari 100 kali percobaan. Pada pengujian uang logam rupiah dan rupiah tidak ada kegagalan pendeteksian ataupun penyortiran. Jadi, dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi pendeteksian uang logam rupiah sebesar 98%, kemudian tingkat akurasi pendeteksian uang logam rupiah sebesar 98%, dan untuk pendeteksian uang logam rupiah dan rupiah memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Kemudian jika dilihat dari sisi penyortiran, semua koin yang diuji bisa masuk ke dalam wadah sesuai dengan diameter dan nominal, sehingga tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi 100%. V. KESIMPULAN Kesimpulan dari jurnal ini yaitu uang logam disortir berdasarkan diameter, pada sebuah papan yang dilubangi berdasarkan diameter masing - masing uang logam tersebut. Pada masing - masing lubang tersebut diberi sensor TCRT5000 untuk mendeteksi uang logam dengan cara merefleksikan sinar inframerah pada uang logam yang tersortir kemudian diterima oleh foto transistor. Dari hasil pengujian akurasi pendeteksian uang logam rupiah memiliki tingkat akurasi 98%, untuk uang logam memilii tingkat akurasi 98%, Sementara tingkat akurasi untuk pendeteksian uang logam dan adalah 100%. Sedangkan untuk tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi yang sama yaitu 100%. 98 98 100 100220 0100 100 100 1000 0 0 Akurasi Deteksi Sensor dan Penyortiran Uang LogamTerdeteksi Tidak Terdeteksi Tersortir Tidak Tersortir SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 15 REFERENSI D. Prastya, "Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data Basenya," Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, 2016. S. Karyanto, "Prototipe Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515," Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 2011. R. Anthony C. Reyes, dkk "Coin Sorting and Counting Machine," Mapua Institute of Technology, 2008. S. Suhaeb, Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface, Makasar, 2017. Y. D. P. Junaidi, Project Sistem Kendali Elektronik Berbasis Arduino, Bandar Lampung AURA, 2018. T. D. Suyadhi, "Phototransistor," 4 Oktober 2014. [Online]. Available [Accessed 10 Oktober 2019]. B. Indonesia, "Kenali Ciri-ciri Uang Rupiah Logam Anda," 19 September 2015. [Online]. Available / [Accessed 23 September 2019]. Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data BasenyaD PrastyaD. Prastya, "Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data Basenya," Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515S KaryantoS. Karyanto, "Prototipe Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515," Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Sorting and Counting MachineAnthony C ReyesR. Anthony C. Reyes, dkk "Coin Sorting and Counting Machine," Mapua Institute of Technology, Ajar Mikrokontroler dan Interface, MakasarS SuhaebS. Suhaeb, Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface, Makasar, Ciri-ciri Uang Rupiah Logam AndaB IndonesiaB. Indonesia, "Kenali Ciri-ciri Uang Rupiah Logam Anda," 19 September 2015. [Online]. Available / [Accessed 23 September 2019].

hasil pengukuran tunggal diameter uang logam